Ke Jakarta aku kan kembali
Kota Magic
Jakarta...duh lagu koes plus yang besenandung di telinga tak juga mau hilang dari benak.
"Ke Jakarta aku kan kembali iiiii walaupun apa yang kan terjadi....."
Heran, kota berpolusi satu ini selalu saja bikin rindu. Padahal, kelebihannnya sulit dicari.
Malah banyak kekurangannya.
Polusi
Macet total
Mahal
Kaki lima
Semerawut
Ahhh masih banyak lagi. Tapi lahir di kota ini, besar di tempat ini, segala kekurangan sudah terbiasa dinikmati. Kejengkelan karena terlantung-lantung dalam jebakan macet menjadi alasan untuk kabur dari ibu kota ini. Tapiiiii saya selalu kembali ke dalamnya dan rela kembali terperangkat berjam-jam lamanya dalam semerewut lalu lintas, klakson yang memekak dan kaki yang cenut-cenut karena pegel.
Magic....kamu memang ajaib Jakarta! Kamu buat aku selalu rindu. Apa sebenarnya rahasiamu oh Jakarta?
Karena sedotan listrikmu sanggup membuat jutaan manusia masuk dalam dirimu, padahal oh Jakarta, kamu selalu bikin jengkel pendudukmu.
Terakhir ku pulang, kau membuatku makin terpana. Pusat perbelanjaan yang semakin canggih dan megah. Mewah sekali. Di negara tempat kuhidup saat ini saja..tak ada yang seperti itu. Padahal, tahukah kamu Jakarta? negara tempatku tinggal berisikan penduduk dengan tingkat sosialnya baik. Tak seperti di dirimu Jakarta, masih banyak gelandangan di emper jalan...Tapi gedung-gedungmu semakin menjulang, bahkan melihatnya saja aku tak sanggup saking tingginya dan perkasa.
Tetap saja, anehnya aku rindu kamu. Sesuatu yang selalu kau tawarkan padaku yang tidak kudapat di sinikah?
Kamu membuatku gila...karena perubahanmu yang semakin menusuk hati. Tapi aku memang tergila-gila denganmu Jakarta. Mungkin karena itukah kita saling membutuhkan...?
"Di sana rumahku dalam kabut biru hatiku sedih di hari minggu"
"Ke jakarta aku kan kembali iii walaupun apa yang kan terjadi......"
"Ke Jakarta aku kan kembali iiiii walaupun apa yang kan terjadi....."
Heran, kota berpolusi satu ini selalu saja bikin rindu. Padahal, kelebihannnya sulit dicari.
Malah banyak kekurangannya.
Polusi
Macet total
Mahal
Kaki lima
Semerawut
Ahhh masih banyak lagi. Tapi lahir di kota ini, besar di tempat ini, segala kekurangan sudah terbiasa dinikmati. Kejengkelan karena terlantung-lantung dalam jebakan macet menjadi alasan untuk kabur dari ibu kota ini. Tapiiiii saya selalu kembali ke dalamnya dan rela kembali terperangkat berjam-jam lamanya dalam semerewut lalu lintas, klakson yang memekak dan kaki yang cenut-cenut karena pegel.
Magic....kamu memang ajaib Jakarta! Kamu buat aku selalu rindu. Apa sebenarnya rahasiamu oh Jakarta?
Karena sedotan listrikmu sanggup membuat jutaan manusia masuk dalam dirimu, padahal oh Jakarta, kamu selalu bikin jengkel pendudukmu.
Terakhir ku pulang, kau membuatku makin terpana. Pusat perbelanjaan yang semakin canggih dan megah. Mewah sekali. Di negara tempat kuhidup saat ini saja..tak ada yang seperti itu. Padahal, tahukah kamu Jakarta? negara tempatku tinggal berisikan penduduk dengan tingkat sosialnya baik. Tak seperti di dirimu Jakarta, masih banyak gelandangan di emper jalan...Tapi gedung-gedungmu semakin menjulang, bahkan melihatnya saja aku tak sanggup saking tingginya dan perkasa.
Tetap saja, anehnya aku rindu kamu. Sesuatu yang selalu kau tawarkan padaku yang tidak kudapat di sinikah?
Kamu membuatku gila...karena perubahanmu yang semakin menusuk hati. Tapi aku memang tergila-gila denganmu Jakarta. Mungkin karena itukah kita saling membutuhkan...?
"Di sana rumahku dalam kabut biru hatiku sedih di hari minggu"
"Ke jakarta aku kan kembali iii walaupun apa yang kan terjadi......"